Wednesday, October 5, 2016

(NONTON) The Wailing, Teror yang Menggiurkan

Sudah nonton Infinity Challenge (IC) ep 488-489? Buat yang suka korean variety show acara ini harus masuk list kalian. 

Eps kali ini para anggota IC memparodikan adegan2 dari The Wailing dalam game yang mereka mainkan. Dari obrolan mereka, The Wailing jadi blockbuster di Korea Selatan. Yang membuat saya penasaran, seperti apa The Wailing itu? 


Cerita dimulai dengan kasus pembunuhan di suatu desa. Satu keluarga petani dibunuh oleh seseorang. Sang suami dinyatakan dibunuh di tempat lain karena polisi menemukan mayatnya terikat karung. Sementara istrinya ditemukan di rumah. Polisi kemudian menemukan seorang pria yang diduga pelaku pembunuhan, sedang duduk di luar rumah. Anehnya, pria yang terlihat memiliki bintilan di seluruh rubuh tersebut, hanya duduk bengong tanpa berusaha untuk lari. Polisi tambah terkejut karena ketika dilakukan penyidikan, mereka menemukan sisa-sisa prakter supranatural. Jong-Goo, polisi tokoh utama kita, kemudian dihadapkan dengan kasus pembunuhan lain yang muncul di desanya. 

Malam hari bersama dengan rekannya, Jong-Goo yang kebagian tugas piket jaga kantor polisi, bercerita tentang keanehan di desa mereka. Keduanya menduga ada kaitannya dengan orang Jepang yang tiba-tiba hadir. Dan sejak itu berbagai kejadian aneh muncul. Rumor bermunculan dengan kehadiran orang Jepang tersebut. Mulai dari cerita pemburu yang bertemu dengan orang Jepang tersebut di hutan dan melihatnya makan daging mentah dengan mata merah menyala. 



Tiba-tiba keduanya terkejut karena mati listrik. Dan ada seorang wanita yang bediri di depan kantor polisi. Namun ketika lampu dinyalakan, wanita tersebut hilang. Hantu? Belum bisa saya katakan demikian. 

Kemudian, terjadi lagi kasus kebakaran yang mengakibatkan satu anggota keluarga meninggal. Jong-Goo melihat seseorang yang aneh. Ya benar, si orang Jepang tersebut. Di kantor polisi, Jong-Goo ingat bahwa wanita yang waktu itu berdiri malam-malam di depa kantor adalah menantu keluarga yang kena musibah kebakaran. 

Paginya, wanita tersebut ditemukan gantung diri. 

Kawannya yang tukang daging kemudian bercerita mengenai rumor orang Jepang yang datang ke desa mereka. Bahwa orang Jepang itu juga menganiaya seorang wanita. Wanita yang dianiaya tersebut kemudian malah bernanah tubuhnya dan suka malam-malam bugil keluar rumah. Rumor tersebut semakin diyakini Jong-Goo, setelah bertemu dengan Seorang gadis berbaju putih di depan rumah yang terbakar. Gadis tersebut menceritakan keanehan sebelum kasus kebakaran itu. Dan entah halusinasi atau realita, Jong-Goo bertemu dengan orang Jepang tersebut memiliki mata merah menyala, dia makan daging mentah dengan hanya mengenakan cawat. 

Jong-Goo, yang sejak beberapa lama terus menerus mengalami mimpi buruk, merasakan sesuatu yang tidak enak. Dan tiba-tiba suatu hari, anak perempuannya, Hyo Jin, jatuh sakit. Setelah sebelumnya melihat pelaku pembuhan pertama yang tiba-tiba kejang dan mati. 

Sampai di rumah, Jong-Goo menemukan Hyo Jin yang masih sakit berteriak histeris. Hyo Jin mengatakan ada seorang ahjumma (wanita dewasa) yang memaksa masuk rumah. Paginya dia dikejutkan karena nafsu makan Hyo Jin yang sangat besar. 


Merasa aneh dengan kondisi putrinya, Jong-Goo mengundang seorang mudang (dukun) untuk menyembuhkannya. Mudang yang diundangnya tersebut mengatakan bahwa Jong-Goo telah melakukan sesuatu yang salah dengan menerabas masuk ke kediaman si orang Jepang. Mudang mengatakan bahwa orang Jepang itu adalah iblis yang berwujud manusia. Kemudian dengan menggunakan ilmu hitam, orang Jepang tersebut mengguna-gunai orang-orang di desa kecil itu. 

Mudang yang merasa lama kelamaan populasi makhluk berkaki dua di desa itu yang semakin terancam, mengajak Jong-Goo untuk mengadakan ritual mengusir orang Jepang tersebut. Namun ketika ritual berlangsung, Jong-Goo mengobrak-abrik keadaan. Mudang merasa keadaan akan semakin memburuk. 

Menghabiskan 155 menit, The Wailing berjalan dengan pelan. Memperkenalkan satu persatu tokohnya, kita diajak untuk berpikir dan mengaitkan berbagai kejadian. Sejak awal, hal-hal supernaturan dan tradisional membuat mufi ini menjadi akrab karena melibatkan orang biasa yang dihadapkan dengan kebrutalan yang bahkan tidak akan mereka sangka. Jong-Goo yang sebelumnya adalah seorang polisi yang menangani kasus pembunuhan, ternyata menjadi korban selanjutnya yang menyaksikan bagaimana keluarga mereka masuk dalam perangkap yang tidak penah mereka sangka sebelumnya. 


Formula khas Korsel yang digunakan dalam mufi ini membuat saya betah selama dua jam lebih menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Horor dan thriller yang diberi beberapa adegan konyol, membuat desa yang tadinya tenang ini berubah menjadi pejagalan dengan manusiawinya. 

Buat yang ingin menonton mufi ini, lebih baik meluangkan waktu dua jam lebih tanpa gangguan. Karena umpan di dalamnya sungguh menggiurkan. 


Galih

No comments:

Post a Comment