Thursday, July 14, 2016

(NONTON) Warcraft (2016)

Film adaptasi game bisa jadi dua mata pisau. Satu sisi bisa sukses, disisi lain bisa mendatangkan cacian ke pembuatnya. Warcraft bisa jadi salah satunya. Yang mana???

source: google
Game populer Warcraft katanya dapet inspirasi dari J.R.R Tolkien. Tahu dong itu siapa? Yap, bapaknya orc, elf, dwarf dan manusia di The Lord of The Rings (LOTR). Jadi ya tokohnya ngga jauh beda. Saya juga nemuin orc, ilmu sihir, kasta dalam ras manusia juga berbagai macam makhluk yang tinggal di dunia yang berbeda dengan dunia manusia. 

Orc di LOTR digambarkan sebagai makhluk yang jahat, buas, ngga bisa diajak kompromi dan geradak geruduk. Udah jelek terus jahat, mau jadi apa kalian wahai para orc?

Tapiiii, di Warcraft beda dong. Teteup konsep orcnya sama (err) , perilaku dan punya sifat mirip manusia. Yang jahat, ada. Yang baik, ada. Yang ikut-ikutan, ada. Punya kemampuan buat berpikir. Bisa buat strategi berperang. Dan punya rasa empati.

source: google
Dunia tempat tinggal orc dan manusia berbeda. Orc tinggal di dunia yang bernama Draenor. Draenor ini kering kaya di gurun. Hancurnya Draenor membuat orc datang ke dunia yang ditinggali manusia, dwarf dan elf yang tinggal di dunia bernama Azeroth. Kepindahan ini dipertanyakan oleh Durotan, salah satu pemimpin desa. Dese ngerasa kalau cara yang dipakai itu salah. Dunia tempat tinggal orc sebenarnya ngga beda jauh sama Azeroth. Dari dialog Durotan,  dijelasin kalau sebenarnya Draenor pernah hijau dan punya sumber makanan yang melimpah. Tapi lama kelamaan, Draenor mulai gersang dan memaksa orc untuk pindah. Dan ternyata kepindahan orc direncanakan oleh penyihir orc, Guldan, yang dimanfaatin sama penyihir manusia. Tetooooottttt spoiler.

Di dunia manusia, seorang penyihir muda yang kabur dari tempat pelatihan penyihir di Azeroth karena udah ngga sepaham, atau emang dianya bandel aja. Penyihir muda yang saya lupa namanya ini menemukan bahwa kematian para prajurit menyimpan petunjuk yang aneh. Bersama dengan Anduin Lothar mereka mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dibantu dengan Garona, orc wanita yang lebih mirip cewe Meksiko eksotis tapi punya gigi gading mirip gajah yang ukurannya lebih kecil dari orc lainnya.

source: google
Berisik. Menit-menit awal Warcraft ini banget berisiknya. Adu senjata orc dan manusia. Diantara keberisikan ini kita dibuat menebak apa yang akan dilakukan manusia mempertahankan diri dari para orc, kenapa Guldan ngebet banget ke dunia manusia, siapa yang jahat sebenarna di dunia manusia. Si penyihir muda atau penyihir istana yang kelamaen sendirian terus dia jadi baper. Atau apakah Lothar jatuh cinta sama Garona. Dan itu beneran jatuh cinta. Krik..

Kemiripan tokoh dengan LOTR, visual yang megah dan cerita yang kompleks membuat saya berharap film ini akan berlangsung dengan epik. Tapi yang terjadi, saya bete. Rasanya sama kaya tidur siang tapi bangun kaget. Pusing, bawaanya sisa hari itu ngga enak aja.

Mungkin Warcraft cuma ambil sebagian dari plot cerita yang di game ya. Kayanya plot cerita di game lebih kompleks lagi. Visual tiap orc, magic gate, efek sihir dan perubahan si penyihir istana baper mampu bikin saya waahhh bagus. Ngga nanggung. Duncan Jones mencoba membuat ada keterkaitan emosional antara beberapa tokoh penting dan penonton. Tapi eksekusi plot yang terlalu terburu-buru bikin peristiwa yang terjadi ke beberapa tokoh penting cuman jadi yaudah. Yaudah gitu aja.

Contoh, kematian anak Lothar. Hubungan ayah dan anak yang dekat, ketidaksetujuan Lothar akan masuknya si anak ke squad prajurit kerajaan serta cerita kalau Lothar merasa bersalah kepada anaknya karena istrinya telah meninggal. Sampai kematian si anak, gagal membuat saya bersimpati ke keduanya. Kedua, kematian Durotan. Ini apa banget deh. Harus ya matiin Durotan. Karena sepanjang film, saya hanya bisa bersimpati dengan Durotan. Matinya Durotan seakan dipaksakan. Oke, kematiannya dibuat historical karena Durotan mati melawan Guldan lewat adu satu lawan satu. Yang ternyata Guldan si kakek- penyihir berbuat curang karena pakai sihir.

Sementara tokoh lain macam si penyihir muda yang kabur dari tempat pelatihannya, yang ternyata punya tugas penting sekadar ngebodor disana sini. Penyihir istana kesepian yang kemudian jadi baper, ketahuan niatnya di pertengahan film. Kemudian dia beserta niat jahatnya pun jadi sok misterius yang sampe akhirnya dia berubah jadi Emily Rose yang kerasukan roh jahat di Last Exorcicm. Ini kenapa mirip banget berubahnya. Saya nunggu dia muntah eh ternyata melotot doang.
Buat saya yang penonton awam, Warcraft jadi film yang sukses secara visual tapi ringkih di plot cerita dan keterkaitan emosi tokoh dengan penonton. Buat penggemar gamenya sudah pasti interpretasinya beda.

Galih


No comments:

Post a Comment