Film
adaptasi game bisa jadi dua mata pisau. Satu sisi bisa sukses, disisi lain bisa
mendatangkan cacian ke pembuatnya. Warcraft bisa jadi salah satunya. Yang
mana???
source: google |
Game
populer Warcraft katanya dapet inspirasi dari J.R.R Tolkien. Tahu dong itu
siapa? Yap, bapaknya orc, elf, dwarf dan manusia di The Lord of The Rings
(LOTR). Jadi ya tokohnya ngga jauh beda. Saya juga nemuin orc, ilmu sihir,
kasta dalam ras manusia juga berbagai macam makhluk yang tinggal di dunia yang
berbeda dengan dunia manusia.
Orc
di LOTR digambarkan sebagai makhluk yang jahat, buas, ngga bisa diajak kompromi
dan geradak geruduk. Udah jelek terus jahat, mau jadi apa kalian wahai para
orc?
Tapiiii,
di Warcraft beda dong. Teteup konsep orcnya sama (err) , perilaku dan punya sifat
mirip manusia. Yang jahat, ada. Yang baik, ada. Yang ikut-ikutan, ada. Punya
kemampuan buat berpikir. Bisa buat strategi berperang. Dan punya rasa empati.
source: google |
Dunia
tempat tinggal orc dan manusia berbeda. Orc tinggal di dunia yang bernama
Draenor. Draenor ini kering kaya di gurun. Hancurnya Draenor membuat orc datang
ke dunia yang ditinggali manusia, dwarf dan elf yang tinggal di dunia bernama
Azeroth. Kepindahan ini dipertanyakan oleh Durotan, salah satu pemimpin desa.
Dese ngerasa kalau cara yang dipakai itu salah. Dunia tempat tinggal orc
sebenarnya ngga beda jauh sama Azeroth. Dari dialog Durotan, dijelasin kalau sebenarnya Draenor pernah hijau
dan punya sumber makanan yang melimpah. Tapi lama kelamaan, Draenor mulai
gersang dan memaksa orc untuk pindah. Dan ternyata kepindahan orc direncanakan
oleh penyihir orc, Guldan, yang dimanfaatin sama penyihir manusia.
Tetooooottttt spoiler.
Di
dunia manusia, seorang penyihir muda yang kabur dari tempat pelatihan penyihir
di Azeroth karena udah ngga sepaham, atau emang dianya bandel aja. Penyihir
muda yang saya lupa namanya ini menemukan bahwa kematian para prajurit
menyimpan petunjuk yang aneh. Bersama dengan Anduin Lothar mereka mencari tahu
apa yang sebenarnya terjadi. Dibantu dengan Garona, orc wanita yang lebih mirip
cewe Meksiko eksotis tapi punya gigi gading mirip gajah yang ukurannya lebih
kecil dari orc lainnya.
source: google |
Berisik.
Menit-menit awal Warcraft ini banget berisiknya. Adu senjata orc dan manusia.
Diantara keberisikan ini kita dibuat menebak apa yang akan dilakukan manusia
mempertahankan diri dari para orc, kenapa Guldan ngebet banget ke dunia
manusia, siapa yang jahat sebenarna di dunia manusia. Si penyihir muda atau
penyihir istana yang kelamaen sendirian terus dia jadi baper. Atau apakah
Lothar jatuh cinta sama Garona. Dan itu beneran jatuh cinta. Krik..
Kemiripan
tokoh dengan LOTR, visual yang megah dan cerita yang kompleks membuat saya
berharap film ini akan berlangsung dengan epik. Tapi yang terjadi, saya bete.
Rasanya sama kaya tidur siang tapi bangun kaget. Pusing, bawaanya sisa hari itu
ngga enak aja.
Mungkin
Warcraft cuma ambil sebagian dari plot cerita yang di game ya. Kayanya plot
cerita di game lebih kompleks lagi. Visual tiap orc, magic gate, efek sihir dan
perubahan si penyihir istana baper mampu bikin saya waahhh bagus. Ngga
nanggung. Duncan Jones mencoba membuat ada keterkaitan emosional antara
beberapa tokoh penting dan penonton. Tapi eksekusi plot yang terlalu
terburu-buru bikin peristiwa yang terjadi ke beberapa tokoh penting cuman jadi
yaudah. Yaudah gitu aja.
Contoh,
kematian anak Lothar. Hubungan ayah dan anak yang dekat, ketidaksetujuan Lothar
akan masuknya si anak ke squad prajurit kerajaan serta cerita kalau Lothar
merasa bersalah kepada anaknya karena istrinya telah meninggal. Sampai kematian
si anak, gagal membuat saya bersimpati ke keduanya. Kedua, kematian Durotan.
Ini apa banget deh. Harus ya matiin Durotan. Karena sepanjang film, saya hanya
bisa bersimpati dengan Durotan. Matinya Durotan seakan dipaksakan. Oke,
kematiannya dibuat historical karena
Durotan mati melawan Guldan lewat adu satu lawan satu. Yang ternyata Guldan si
kakek- penyihir berbuat curang karena pakai sihir.
Sementara
tokoh lain macam si penyihir muda yang kabur dari tempat pelatihannya, yang
ternyata punya tugas penting sekadar ngebodor disana sini. Penyihir istana
kesepian yang kemudian jadi baper, ketahuan niatnya di pertengahan film.
Kemudian dia beserta niat jahatnya pun jadi sok misterius yang sampe akhirnya
dia berubah jadi Emily Rose yang kerasukan roh jahat di Last Exorcicm. Ini
kenapa mirip banget berubahnya. Saya nunggu dia muntah eh ternyata melotot
doang.
Buat
saya yang penonton awam, Warcraft jadi film yang sukses secara visual tapi
ringkih di plot cerita dan keterkaitan emosi tokoh dengan penonton. Buat
penggemar gamenya sudah pasti interpretasinya beda.
Galih
No comments:
Post a Comment